Tumbuh jerawat di permukaan wajah sudah menjadi salah satu masalah kulit yang banyak dialami oleh orang-orang. Jerawat dapat menyerang dan bertahan di kulit wajah untuk beberapa waktu, tergantung dengan jenis dan penyebabnya. Dengan perawatan wajah yang optimal, seperti penggunaan produk skincare tertentu, jerawat akan cepat teratasi. Namun, terkadang kita belum dapat bernafas lega, karena bekas jerawat itu sendiri justru masih ada dan betah di permukaan wajah secara berkepanjangan. Hal ini kemudian menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit dan membuat kita tidak percaya diri dengan penampilan.

Noda dari Bekas Jerawat, Apa Penyebabnya?

Hiperpigmentasi atau perbedaan warna pada wajah yang disebabkan oleh bekas jerawat dapat mengganggu penampilan diri. Salah satu penyebab utamanya adalah rusaknya jaringan parut, jaringan pada kulit yang menjadi hasil dari penyembuhan luka pada kulit manusia. Penyebab lainnya dari bekas jerawat sendiri beragam, antara lain sebagai berikut.

• Menyentuh jerawat

Terkadang, tangan kita tergoda untuk menyentuh jerawat yang terasa gatal atau tidak nyaman. Akan tetapi, sebenarnya sangat tidak dianjurkan untuk menyentuh jerawat di area wajah. Tangan yang menyentuh langsung ke bagian jerawat, terutama jika tangan kotor, dapat menyebabkan infeksi. Kuman dan bakteri yang ada di tangan dapat tertularkan ke jerawat, yang kemudian merusak jaringan parut di kulit. Hal ini akan turut memperlambat proses pemulihan kulit dan meninggalkan bekasnya yang tidak kunjung hilang.

• Paparan sinar matahari secara langsung

Kulit wajah yang terpapar langsung oleh sinar matahari dapat menyebabkan hiperpigmentasi semakin terlihat. Produksi melanin yang seharusnya berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV) sekaligus memberi warna pada kulit akan terlalu berlebihan sehingga bekas jerawat tampak lebih ketara.

• Perawatan kulit yang tidak tepat

Dalam upaya menyamarkan bekas jerawat yang menghitam, kita menggunakan banyak macam produk skincare. Namun, ternyata tidak semua produk yang mengklaim bisa menyamarkan hiperpigmentasi berhasil di kulit kita. Salah satu alasannya bisa karena jenis kulit yang tidak sesuai dengan bahan atau kandungan produk. Jika demikian, bekas jerawat pada kulit wajah akan semakin parah dan lama untuk terobati.

Tips-Tips Menyamarkan Bekas Jerawat

Setelah mengetahui penyebab dari adanya bekas jerawat itu sendiri, kita dapat semakin menjaga diri dengan mencegah dari hal-hal yang dapat memperparah hiperpigmentasi kulit tersebut. Berikut adalah tips-tips yang dapat membantu untuk mengoptimalkan penghilangan bekas jerawat di permukaan wajah.

• Menggunakan bahan alami

Perawatan kulit yang menggunakan bahan alami sebagai bahan utamanya menjadi salah satu opsi yang tepat, tidak hanya karena bahan alami aman untuk kulit, namun juga karena bahannya ramah lingkungan. Banyak bahan alami yang dapat bermanfaat untuk menyamarkan bekas jerawat, antara lain ekstrak biji anggur, madu, lemon, gel lidah buaya, dan teh hijau.

Untuk ekstrak biji anggur dan lemon, Anda cukup mencampurnya dengan bahan lain seperti madu dan yogurt, lalu olesi ke permukaan kulit wajah secara perlahan. Untuk madu, gel lidah buaya, dan teh hijau, Anda dapat langsung menggunakannya ke permukaan kulit menggunakan tangan atau kapas. Lakukan kegiatan ini secara rutin tiap hari untuk mendapat hasil yang maksimal.

• Memakai tabir surya

  

Seperti yang sudah disinggung sekilas di penyebab adanya bekas jerawat, paparan sinar matahari dapat memperparah hiperpigmentasi. Dengan tabir surya, kulit wajah dapat terlindungi dari sinar UV tersebut. Anda dapat menggunakan tabir surya atau sunscreen setiap sebelum beraktivitas di luar ruangan.

• Rutin eksfoliasi wajah

Penumpukan sel kulit mati sebenarnya juga dapat berujung kepada bekas jerawat yang tidak lekas hilang. Hal ini dapat diatasi dengan eksfoliasi wajah, yaitu proses pengangkatan sel kulit mati di wajah dengan menggunakan produk tertentu. Produk tersebut berupa scrub wajah, gel pembersih wajah, dan exfoliating cleanser.

Cara pakainya cukup dengan diolesi ke permukaan wajah yang kering secara perlahan, lalu bilas dengan air. Pemakaiannya pun cukup dilakukan secara rutin setiap 2–3 kali dalam seminggu, menyesuaikan dengan jenis kulit masing-masing. Tidak dianjurkan untuk terlalu sering eksfoliasi karena dapat merusak struktur kulit.

• Laser dan mikrodermabrasi

Terlepas dari cara-cara di atas yang bisa dilakukan secara mandiri, bantuan dari dokter spesialis kulit bisa menjadi opsi lain untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan optimal. Salah satu prosedur untuk mengatasi bekas jerawat di wajah adalah laser. Treatment laser khusus untuk bekas jerawat ini dapat berupa laser ablatif dan nonablatif.

Selain laser, prosedur lain yang dapat dilakukan adalah mikrodermabrasi. Treatment ini sifatnya non bedah, dengan menyemprotkan partikel kecil ke beberapa area kulit. Tentunya, prosedur-prosedur ini perlu tetap diantisipasi efek sampingnya kepada kulit masing-masing.

Hiperpigmentasi pada wajah yang disebabkan bekas jerawat memang bisa membuat kita tidak percaya diri dengan penampilan. Namun, hal tersebut dapat dicegah jika kita merawat diri dengan baik. Salah satunya berasal dari cara yang paling sederhana, yaitu selalu mencuci muka setiap pagi dan malam. Rutin menggunakan produk skincare yang sesuai dengan kulitmu juga sangat membantu dalam mencegah munculnya bekas jerawat di wajah. Jika bekas jerawat telah terjadi, jangan khawatir, dengan menjalani tips-tips di atas, seiring berjalan waktu bekas tersebut akan pudar.

Sumber Referensi

Tim Medis Siloam Hospitals. (2024). 7 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat di Pipi Secara Alami. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-menghilangkan-bekas-jerawat-hitam-di-pipi 

Makarim, F. (2024). 7 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Hitam secara Alami. https://www.halodoc.com/artikel/7-cara-menghilangkan-bekas-jerawat-hitam-secara-alami?srsltid=AfmBOortIPmydUe4buwOsp6-xuhCYhUc7oJI3_81rX_9JueAZhiuHINu